Pembuatan Angkul Angkul Style Bali Dengan Batu Bata

Dalam pembuatan Angkul Angkul Style Bali, mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan model angkul-angkul minimalis. Hal itu dikarenakan umumnya angkul-angkul style dibuat dengan sangat kompleks baik dari segi struktur bangunan maupun penggunaan ornamen penghiasnya.

Selain membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya, angkul-angkul style Bali juga umumnya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi. Sehingga, konsep desain ini hanya dipakai di beberapa rumah saja.

Pembuatan Angkul Angkul Style Bali

Bahan material yang umumnya digunakan dalam pembuatan angkul-angkul Bali adalah batu bata. Material batu bata ini disusun untuk strukur bangunan angkul-angkul.

Dalam penyusunannya, memang sengaja tidak diberi pelapis bagian luar atau yang dikenal dengan konsep unfinished. Tujuannya tentu agar warna dan susunan batu bata dapat terlihat jelas dari bagian luar.

Warna batu bata yang merah kecoklatan dengan susunan polanya yang unik ini tentu akan menciptakan kesan klasik pada bangunan angkul-angkul.

Ornamen Penghias Pada Bangunan Angkul-Angkul

Untuk ornamen penghias pada angkul-angkul style Bali, dibuat dari bahan batu paras atau batu alam. Umumnya berupa ukiran-ukiran yang menghias hampir di setiap bagian bangunan angkul-angkul.

Di samping ukiran-ukiran tersebut, biasanya juga ada patung-patung yang diletakan di bagian depan angkul-angkul. Jenis patung yang biasanya dipakai adalah Patung Dwarapala.

Patung Dwarapala dikenal sebagai patung yang berwujud seperti raksasa dengan memegang senjata gada serta berpose seolah-olah menjaga di kedua sisi pintu masuk.

Share To :